Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

500 Polisi Gerebek Kantor Tabloid Pro-Demokrasi Hong Kong, Tangkap 5 Pimpinannya

image-gnews
Salinan surat kabar Apple Daily Next Digital terlihat di kios koran di Hong Kong, Cina 17 Mei 2021. [REUTERS/Lam Yik]
Salinan surat kabar Apple Daily Next Digital terlihat di kios koran di Hong Kong, Cina 17 Mei 2021. [REUTERS/Lam Yik]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 polisi pada Kamis menggerebek kantor tabloid pro-demokrasi Hong Kong Apple Daily, menyita komputer dan menahan para jajaran pemimpinnya, dengan tuduhan telah melanggar UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Sekitar Kamis subuh, polisi menangkap lima eksekutif Apple Daily, dan petugas kemudian terlihat duduk di depan komputer di ruang redaksi setelah masuk dengan surat perintah untuk menyita materi jurnalistik, termasuk dari telepon dan laptop wartawan, menurut laporan Reuters, 17 Juni 2021.

Gambar yang diterbitkan oleh Apple Daily menunjukkan polisi duduk di meja wartawan dan menggunakan komputer mereka. Seseorang yang mengoperasikan konten langsung halaman Facebook Apple Daily mengatakan wartawan dilarang mengakses lantai tertentu atau mendapatkan peralatan atau buku catatan mereka.

Polisi menyita 38 komputer yang digunakan oleh wartawannya, kata Apple Daily.

Lima orang yang ditangkap adalah Pemimpin Redaksi Ryan Law, CEO Cheung Kim-hung, Chief Operating Officer Chow Tat-kuen, Wakil Pemimpin Redaksi Chan Puiman dan Chief Executive Editor Cheung Chi-wai.

Pemimpin redaksi Ryan Law terlihat berjalan diborgol, diapit petugas polisi. Meja berita umum surat kabar Apple Daily mengatakan kepada wartawan dalam pesan teks yang dilihat oleh Reuters untuk melanjutkan tugas mereka di luar gedung untuk sementara waktu.

"Ini adalah serangan terang-terangan di sisi editorial Apple Daily," kata Mark Simon, penasihat Lai yang berada di luar Hong Kong, kepada Reuters. "Mereka menangkap orang-orang redaksi teratas."

Ditanya berapa lama dia pikir surat kabar itu bisa bertahan, Simon berkata: "Mereka yang memutuskan, bukan kita," merujuk pada pihak berwenang.

Pengusaha media asal Hong Kong, Jimmy Lai di tahan pada Senin pagi, 10 Agustus 2020. Sumber: REUTERS/Tyrone Siu

Penggerebekan itu merupakan pukulan terakhir bagi taipan media Jimmy Lai, pemilik tabloid dan kritikus keras Beijing, yang asetnya telah dibekukan di bawah UU Keamanan Nasional Hong Kong dan sedang menjalani hukuman penjara karena ikut serta dalam pertemuan ilegal.

Sekretaris Keamanan John Lee menggambarkan ruang redaksi sebagai "tempat kejahatan" dan mengatakan operasi itu ditujukan kepada mereka yang menggunakan pelaporan sebagai "alat untuk membahayakan" keamanan nasional.

Dia tidak merinci puluhan artikel yang menurut polisi menjadi sasaran, tetapi mengatakan kelimanya ditangkap karena konspirasi menggunakan "pekerjaan jurnalistik" untuk menghasut kekuatan asing agar menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong dan Cina.

"Wartawan biasa berbeda dari orang-orang ini. Jangan berkolusi dengan mereka," katanya kepada wartawan.

"Lakukan pekerjaan jurnalistik Anda sebebas yang Anda suka sesuai dengan hukum, asalkan Anda tidak bersekongkol atau memiliki niat untuk melanggar...undang-undang keamanan nasional."

Inspektur senior Li Kwai-wah mengatakan laporan tabloid itu berasal dari 2019, tanpa mengatakan kapan yang terbaru diterbitkan. Undang-undang tersebut tidak bersifat retrospektif tetapi jaksa dapat menggunakan tindakan dari sebelum pelaksanaannya sebagai alat bukti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi juga telah membekukan aset senilai HK$18 juta (Rp33,3 miliar) yang dimiliki oleh tiga perusahaan yang terkait dengan Apple Daily, dan mengatakan bahwa penggerebekan itu tidak ditujukan untuk industri media secara keseluruhan.

Dalam sebuah surat kepada para pembacanya, Apple Daily mengatakan bahwa itu adalah korban dari "serangan yang ditargetkan oleh rezim," tetapi mengatakan stafnya "akan terus berpegang teguh pada jabatan mereka dengan setia dan berjuang sampai akhir."

Ini adalah kedua kalinya polisi keamanan nasional menggerebek markas Apple Daily; 200 petugas masuk tahun lalu untuk menangkap Lai karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing.

Lai telah ditahan sejak Desember, ditolak jaminan di bawah undang-undang keamanan dan menjalani beberapa hukuman karena mengambil bagian dalam beberapa demonstrasi yang tidak sah, termasuk selama protes massa pro-demokrasi Hong Kong pada 2019.

Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong adalah langkah besar pertama Beijing untuk menempatkan kota paling bergolak di Cina di jalur otoriter. Undang-undag ini menghukum apa pun yang dianggap Beijing sebagai subversi, separatisme, terorisme, dan kolusi dengan pihak asing hingga hukuman penjara seumur hidup.

Kantor Penghubung Hong Kong Cina mengatakan pihaknya dengan tegas mendukung apa yang digambarkan sebagai "tindakan adil" oleh polisi.

Langkah tersebut merupakan pukulan terbaru bagi Apple Daily setelah pihak berwenang bulan lalu memerintahkan agar saham taipan Lai yang dipenjara di Next Digital, penerbit surat kabar, dibekukan.

"Penangkapan...di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional 'Orwellian' Hong Kong menghancurkan fiksi yang tersisa bahwa Hong Kong mendukung kebebasan pers," kata Steven Butler, koordinator direktur program Asia di Committee to Protect Journalists.

"Cina, yang menguasai Hong Kong, mungkin dapat membredel surat kabar itu, yang dianggapnya sebagai kritikus yang menjengkelkan, tetapi hanya dengan harga mahal yang harus dibayar oleh rakyat Hong Kong, yang telah menikmati akses informasi gratis selama puluhan tahun," ujar Butler.

Pada bulan Mei, kepala keamanan Hong Kong mengirim surat ke Lai dan cabang HSBC dan Citibank dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara untuk setiap transaksi dengan rekening miliarder di kota tersebut.

Apple Daily adalah tabloid yang didirikan 26 tahun lalu, yang mencampur wacana pro-demokrasi dengan gosip selebriti dan investigasi mereka yang berkuasa, dan populer di Hong Kong.

Baca juga: Taipan Media Hong Kong Dijerat UU Keamanan Nasional

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

17 jam lalu

Ponsel Honor 50. gizmochina.com
Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.


Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

19 jam lalu

Presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te berbicara di atas panggung pada rapat umum, diapit oleh pasangannya Hsiao Bi-khim, menyusul kemenangan dalam pemilihan presiden, di Taipei, Taiwan, 13 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.


Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Kredit: Tim Media PBSI
Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.


69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

2 hari lalu

Chow Yun-fat. AP/Emperor Motion Pictures
69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

Aktor Chow Yun Fat akan berulang tahun ke 69 pada 18 Mei 2024. Berikut profilnya.


Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

5 hari lalu

Ilustrasi bayangan pesawat di depan bendera Cina dan Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic
Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.


Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.


5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan saat menghadiri Operasionalisasi Komersial Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Great Hall of the People, Beijing, China, Selasa 17 Oktober 2023. Dalam acara tersebut Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga menyaksikan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh para menteri kedua negara di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia
5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.